,

Cara Menghitung Upah Borongan Tukang Bangunan

oleh -26 Dilihat
oleh
banner 468x60

DataSelebes.Id – Upah borongan menjadi salah satu metode pembayaran kepada tukang bangunan di Indonesia.

Upah borongan berbeda dengan harian. Di mana upah tukang harian diberikan berdasarkan jumlah hari kerja.

banner 336x280

Praktisi Properti sekaligus Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI), Bambang Ekajaya mengatakan, upah borongan tukang bangunan ditentukan oleh kompleksitas serta desain bangunan.

“Semakin detail dan rumit desainnya, akan semakin mahal,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (8/10/2025).

Kisaran Upah Borongan Tukang Bangunan

Menurut Bambang, kisaran upah borongan tukang bangunan mulai dari Rp 800.000-an per meter persegi sampai dengan Rp 1,5 jutaan per meter persegi. Nominal upah tukang bangunan dengan sistem borongan itu bisa lebih mahal untuk proyek rumah-rumah klasik yang penuh profil (ornamen atau elemen dekorasi).

“Untuk upah borongan tukang bangunan yang di bawah Rp 1 juta (per meter persegi) itu biasanya di daerah-daerah. Sedangkan di Jakarta umumnya Rp 1,25 juta (per meter persegi) ke atas,” terangnya.

Lanjut Bambang, upah tersebut hanya untuk jasa tukang bangunan. Sehingga tidak termasuk biaya untuk pembelian material dan sebagainya.

Cara Menghitung Upah Borongan Tukang Bangunan

Sebagaimana disampaikan Bambang, upah borongan tukang bangunan dihitung berdasarkan tarif per meter persegi yang telah disepakati dan luas bangunan yang dikerjakan. “Ya berdasarkan luas (dikali dengan tarif per meter persegi), termasuk carport,” ucapnya.

Contohnya, tarif borongan yang disepakati sebesar Rp 1 juta per meter persegi, dan luas bangunan yang dikerjakan 40 meter persegi. Hasilnya, total upah borongan tukang bangunan yang perlu dibayarkan sebesar Rp 40 juta.

Sumber: KOMPAS.com

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.